Showing posts with label Film. Show all posts
Showing posts with label Film. Show all posts
Kisah Tragis Musuh Bubuyutan Batman dalam Film Joker
Film Joker sudah tayang di Indonesia pada Rabu (2/10). Joker berfokus pada perjalanan sosok komedian gagal, Arthur Fleck (dibintangi Phoenix), pria yang diabaikan oleh masyarakat dan berubah menjadi penjahat yang sangat keji.
Arthur tumbuh dari masyarakat kalangan bawah yang terus gagal untuk meraih kesuksesan dalam profesinya sebagai komedian stand up. Hidupnya kerap dirundung pilu.
Hal itu diperjelas dalam trailer, kala berusaha menghibur seorang anak kecil di dalam bus sekalipun raut muka Arthur Fleck terlihat sedang diliputi rasa kecewa dan putus asa. Ia kemudian dihardik oleh ibu si anak karena dianggap mengganggu.
Selain itu, pekerjaannya sebagai badut yang bertugas memegang papan penanda di jalanan membuatnya dirundung, bahkan pernah sampai terkapar di sebuah gang. Arthur Fleck tampak terbiasa diperlakukan tak adil oleh lingkungan sekitar.
Titik terbawah hidup Arthur terjadi saat ia diolok-olok oleh presenter yang diperankan Robert De Niro lewat siaran TV nasional. Begitu banyak kekecewaan yang membuatnya menjadi pribadi pahit dan akhirnya, berubah menjadi pembunuh.
Arthur mengubah identitas dirinya dengan menjadi Joker, menampilkan pribadi baru yang jahat.
Penayangan Joker menuai banyak reaksi baik dari dunia perfilman maupun masyarakat umum di Amerika Serikat.
Industri perfilman bersuka cita menyambut film ini dengan pujian kritikus dan tepuk tangan meriah di Venice Film Festival usai menayangkan film ini pertama kali. Laman agregator Rotten Tomatoes mencatat nilai baik untuk film ini, yaitu 73 persen.
Namun Angkatan Darat AS dan Departemen Kepolisian Los Angeles (LAPD) berencana akan waspada dan berjaga-jaga saat pemutaran perdana film Joker. Satu bioskop disebut sudah melarang penonton datang memakai kostum.
Hal ini dilakukan setelah peristiwa penembakan massal terjadi di penayangan film Batman, The Dark Knight Rises, pada 2012 silam di Colorado. Saat itu, 12 orang tewas akibat peluru panas yang dilepaskan secara membabi-buta oleh seorang pria dari depan layar bioskop.
Angkatan Darat AS mengonfirmasi telah mengirim catatan khusus kepada komandan di Fort Sill, Oklahoma, tentang potensi ancaman kekerasan yang ditemukan dalam sebuah forum diskusi di internet. Diskusi itu diduga berbicara soal target penembakan di bioskop.
Salah satu jaringan bioskop di Los Angeles, Landmark yang membawahi 52 bioskop disebut telah memperpanjang larangan penggunaan topeng dan senjata mainan, termasuk kostum apapun, saat penayangan Joker.
"Kami ingin semua tamu yang datang menikmati Joker sesuai dengan pencapaian sinematiknya. Tetapi tidak boleh ada topeng, wajah yang dilukis atau kostum yang diperbolehkan masuk," ujar Landmark dalam pernyataan resmi.
It : Chapter Two " Kisah Seram dari Sekuel It (2017) "
Pihak studio Warner Bros Pictures resmi merilis teaser dari film It: Chapter Two, Jumat (10/5) dini hari waktu Indonesia. Cuplikan trailer tersebut menampilkan suasana aneh nan seram dari kisah sekuel It (2017).
Cuplikan nyaris tiga menit itu dimulai dengan adegan Beverly Marsh dewasa (Jessica Chastain) yang kembali mengunjungi rumahnya semasa kecil di Kota Derry. Kali ini, rumah itu dihuni oleh seorang wanita tua bernama Mrs Kersh.
Cuplikan nyaris tiga menit itu dimulai dengan adegan Beverly Marsh dewasa (Jessica Chastain) yang kembali mengunjungi rumahnya semasa kecil di Kota Derry. Kali ini, rumah itu dihuni oleh seorang wanita tua bernama Mrs Kersh.
Beverly mengunjungi rumah yang pernah menyimpan luka lama di masa kecilnya itu. Di rumah tersebut, dulu dia mengalami kekerasan fisik dan seksual oleh ayahnya sendiri. Dan teman-temannya yang tergabung dalam The Losers' Club menjadi penghiburnya.
Saat berkeliling, Beverly juga menemukan kartu berisi puisi buatan Ben. Trailer itu turut menampilkan adegan saat Beverly muda (Sophia Lillis) terpesona akan puisi tersebut.
Di saat itulah, rumah tersebut berisi hal yang aneh. Sesosok makhluk dari kejauhan sorot kamera bergerak ganjil yang membuat suasana semula nostalgia menjadi menakutkan tak nyaman.
Suasana semakin terasa ganjil ketika Mrs Kersh memaksa menjamu Beverly dengan teh dan kukis. Sejumlah lalat beterbangan, percakapan Mrs Kersh yang ganjil, hingga sejumlah luka Mrs Kersh yang membuat Beverly merasa ingin cepat pergi.
Keinginan perginya semakin tinggi kala Beverly menemukan hal yang membuatnya heran. Ia menemukan foto lawas dari seorang pemain sirkus yang amat mirip dengan Pennywise, peneror dirinya dan anak-anak Kota Derry semasa dulu.
Namun Beverly tak bisa segera pergi. Teror dari kegelapan datang membuatnya berteriak ketakutan. Makhluk dengan gerak ganjil yang muncul sebelumnya membuat Beverly terpojok di rumah menakutkan itu.
Adegan kemudian berganti dengan kembalinya The Losers' Club ke Kota Derry dan mengenang sejumlah lokasi tempat mereka berpetualang. Namun misi mereka kembali ke kota menakutkan itu bukan untuk bernostalgia, melainkan kembali berhadapan dengan Pennywise.
Sejumlah kenangan teror lama pun kembali menghantui, apalagi untuk Bill Denbrough (James McAvoy) yang sempat kehilangan adiknya yang masih bocah karena diculik Pennywise di tengah hujan.
Beragam adegan juga ditampilkan singkat dalam cuplikan ini, mulai dari bermandikan darah hingga gairah cinta antara Beverly dengan Bill. Adegan pun ditutup dengan sapaan "Hallo" dari Pennywise.
It: Chapter Two akan mengisahkan kembalinya para The Losers' Club ke Kota Derry, 30 tahun setelah kejadian di film It. Mereka kembali setelah sejumlah teror kembali datang meski Pennywise sudah dikalahkan di akhir film It.
Film yang diangkat dari novel It karangan Stephen King ini digarap kembali oleh Andy Mushiett dengan merekrut lagi Gary Dauberman sebagai penulis. Dauberman adalah penulis kisah Annabelle, The Nun, dan The Curse of La Llorona.
Film It: Chapter Two bakal rilis pada 6 September 2019.
Pokémon Detective Pikachu - Review
Setelah menunggu sekian lama, akhirnya film adaptasi Pokemon tayang juga. Pokemon: Detective Pikachu hadir di bioskop tanah air diperkirakan pada tanggal 8 Mei 2019 ini.
Banyak nya Pokemon favorit yang bikin kita nostalgia
Pokemon: Detective Pikachu adalah film live action adaptasi Pokemon pertama. Artinya para monster-monter imut itu akan 'dihidupkan' ke dunia nyata untuk beradu akting bareng para aktor manusia asli.
Harus diakui beberapa kali film adaptasi dari animasi menjadi live action berakhir berantakan. Misalnya karakter yang diwujudkan gak selengkap di animasi. Atau bahkan jadi sesuai dengan gambaran 2D-nya.
Harus diakui beberapa kali film adaptasi dari animasi menjadi live action berakhir berantakan. Misalnya karakter yang diwujudkan gak selengkap di animasi. Atau bahkan jadi sesuai dengan gambaran 2D-nya.
Tapi bagi kamu para fans Pokemon gak usah khawatir. Hampir semua Pokemon generasi 1 yang kita sukai semasa kecil muncul di film ini. Semua tampil dalam desain yang setia dengan konsep aslinya, meski dibuat jadi versi 3D. Bahkan suara 'pika pika' khas Pikachu disuarakan oleh seiyuu aslinya, Ikue Otani.
Selain itu setiap Pokemon diberi waktu tampil dan menunjukkan sifat khas mereka yang bikin penonton dewasa makin nostalgia. Bagi penonton kecil pun desain karakter para monster imut ini sukses bikin gemas.
Banyak Adegan Lucu dan Menggemaskan
Cerita Pokemon: Detective Pikachu berbeda dengan versi game atau animasinya. Alkisah Tim Goodman (Justice Smith) datang ke Ryme City setelah menerima berita bahwa ayahnya, Detektif Harry Goodman, hilang dalam sebuah kecelakaan.
Di sana ia bertemu dengan seekor Pikachu (disuarakan Ryan Reynolds) yang mengaku sebagai partner sang ayah selama ini. Anehnya, hanya Tim saja yang bisa mengerti omongan Pokemon listrik ini! Berdua mereka berusaha menyibak rahasia yang menyelimuti kehilangan ayah Tim.
Pokemon: Detective Pikachu punya beberapa momen yang mengundang "Aaaw" dari penonton. Bikin hati hangat dan perasaan jadi senang. Film ini punya sejumlah pesan yang bisa jadi pelajaran bagus baik bagi penonton anak-anak maupun orang dewasa.
Efek dan CGI yang Luar biasa
Kerjasama Tim dan Pikachu membawa mereka pada konspirasi mengerikan yang mengancam kedamaian hidup Pokemon dan manusia. Jadi gak hanya lucu-lucuan tapi ada bagian mendebarkan juga dalam film satu ini.
Hal yang bikin penonton makin terkesima adalah kualitas CGI dan efek spesial yang ciamik. Para Pokemon yang jelas merupakan hasil rekayasa komputer bisa melebur halus dengan setting dunia nyata tanpa terasa janggal.
Sejumlah adegan petualangan dan pertarungan pun begitu apik tertata. Pokemon battle jadi terasa real dan seseru versi animasi atau game-nya.
Subscribe to:
Posts (Atom)